KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Tuhan seru sekalian
alam. Kepada Allah kami mohon pertolongan atas segala urusan dunia dan akhirat.
Segala keselamatan dan kesejahteraan tetap tercurahkan kepada penghulu semua
utusan dan pemimpin kita Nabi Muhammad saw dan kepada keluarga, para sahabat
yang mengikuti beliau. Ammaa ba’du.
Banyak buku yang kita punya, tetapi jarang yang kita baca
dengan keseluruhan. Dalam melakukan analisa suatu buku, kita membutuhkan konsentrasi dan pikiran
yang jernih maupun kondisi lingkungan yang mendukung. Melakukan analisa kadang menjadi suatu
hal yang membosankan, karena kita harus membaca terlebih dahulu apa yang akan
kita ringkas. Terkadang kita mempunyai suatu buku tapi karena setelah kita
baca, kita tidak meringkasnya menjadi sebuah kesimpulan, kita cenderung akan
lupa atau malas untuk membaca buku tersebut lagi. Membaca juga merupakan salah satu syarat untuk melakukan
analisa, karena tanpa membaca
kita tidak bisa menentukan mana yang menjadi suatu poin-poin atau inti suatu
buku yang akan kita ringkas.
Jakarta, 10 Desember 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
......................................................................1
KATA
PENGANTAR.......................................................................2
DAFTAR ISI ...................................................................................3
BABA I Pendahuluan .................................................................4
1.
Latar Belakang
Penelitian..................................................4
2. Identifikasi Masalah.............................................................5
3. Pembatasan Masalah
.......................................................5
4. Perumusan
Masalah..........................................................5
5. Tujuan
Penelitian............................................................,...6
F Manfaat
Penelitian.............................................................7
BAB II
Rabgkuman isi buku....................................................8
Bab I isi buku Building
trust....................................................8
Bab II isi buku
Formulating Objectif.....................................10
Bab III isi buku Measuring
Performance..............................12
Bab
IV isi buku Coaching For Performance........................15
Bab V isi buku Reinforcing Good
Performance...................20
BAB III
Kesimpulan dan saran..................................................25
A. Kesimpulan..................................................
.....................24
B. Saran............................................................... ...................24
Daftar Pustaka..............................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Penelitian
Kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang
mempengaruhi dan memotivasi orang lain
untuk melakukan sesuatu
sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak
lainnya.
Gaya atau style
kepemimpinan sangat mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam
mempengaruhi perilaku para pengikut atau bawahannya. Istilah
gaya secara mendasar
sama dengan ‘cara’ yang
digunakan oleh seorang pemimpin
dalam mempengaruhi para pengikut
atau bawahannya. Gaya kepemimpinan
merupakan norma perilaku
yang digunakan seseorang
pada saat orang tersebut
mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain seperti
yang Ia lihat.
B.
Identifikasi Masalah
1. Gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh atasan
belum memenuhi harapan karyawan .
2. gaya kepemimpinan yang diterapkan
oleh atasan tidak sesuai dengan harapan bawahan, akan menghasilkan prestasi
kerja yang jelek dan ketidakpuasan kerja.
3. Kurangnya pembinaan sikap-sikap
yang diperlukan untuk
motivasi, kerjasama dan kepuasan kerja.
C. Pembatasan
masalah
permasalahan
yang dikaji perlu
dibatasi. Pembatasan masalah
ini bertujuan untuk memfokuskan perhatian pada penelitian dengan memperoleh
kesimpulan yang mendalam pada
aspek yang diteliti.
Cakupan masalah yang dibatasi pada analisa buku dengan
judul “High Performance Leadership(Menjadi Pemimping yang dicintai)”.
D. Perumusan
Masalah
Berdasarkan
judul pada latar belakang diatas,penulis mengidentifikasi masalah-masalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana
seorang pemimpin membangun kepercayaan ?
b. Bagaimana menetapkan sasaran atau tujuan yang harus diraih oleh
individu dan tim?
c. Seberapa
penting melakukan pengukuran kinerja secara objektif?
d. Bagaimana
seorang pemimpin melakukan coaching secara efektif?
e. Apakah
dorongan positif akan membuat perubahan kerja?
E. Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
Tujuan analisa dan penilaian yaitu
membantu kita memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan. Dengan membuat analisa, seseorang
dibimbing dan dituntun untuk membaca
karangan asli dengan cermat dan menuliskan kembali dengan tepat. Untuk membuat
analisa yang baik, kita perlu
membaca buku atau karangan asli
dengan cermat. Dengan membaca secara cermat,dan untuk
mengetahui bagaimana cara membuat analisa
dan penilaian isi buku dengan tepat.sesuai tema
buku “High Performance
Leadership(Menjadi Pemimping yang
dicintai)”
- Mengetahui
bagaimana seorang pemimpin membangun kepercayaan
- Mengetahui bagaimana menetapkan sasaran atau tujuan yang harus diraih oleh
individu dan tim
- Mengetahui seberapa penting melakukan
pengukuran kinerja secara objektif
- Tujuan khusus
1. kita dapat
menangkap dan membedakan gagasan utama dengan gagasan tambahan.
2. Untuk melengkapi tugas kuliah
Leadershif .
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis:
1. Manfaat Teoritis
a.Dapat
mengetahui tipe dan karakter pemimpin yang dicintai.
b.Sebagai acuan
untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
1.Bagi penulis
dapat Menganalisa buku High Performance Leadership(Menjadi
Pemimping yang dicintai)
BAB II
RANGKUMAN
ISI BUKU
1.
IDENTITAS BUKU
Judul : High Performance Leadership(Menjadi
Pemimping yang dicintai)
Pengarang : Bambang
Triyawan
Penerbit : Elex
Media Komputindo
Halaman : 148 halaman
2.
JUMLAH BAB: 5 bab
BAB I
Building
trust
Kepercayaan adalah fondasi
kepemimpinan yang berpengaruh .Seorang pemimpin tidak bisa memimpin tanpa
kepercayaan yang cukup.Kuat lemahnya pengaruh seorang pemimpin sangat
dipengaruhi oleh faktor kepercayaan. Reputasi seorang pemimpin dibangun melalui
waktu yang cukup panjang.Kepercayaan tidak bisa diraih secara instan dan kepercayaan
tidak dapat diminta.seorang pemimpin hanya diikuti bila mereka
dipercaya.Pemimpin juga harus mengembangkan kepercayaan sampai ketingkat yang
paling tinggi dan selalu menjaga kepercayaan tersebut sesuai dengan
harapan.Cara membangun kepercayaan sebagai pemimpin :
1. Mengambil inisiatif
Karyawan
akan terinspirasi oleh pemimpin yang berani berbuat dimasa krisis dan melakukan
perubahan meski situasinya sulit.
2. Menjadi teladan
Pemimpin
yang terpercaya memberikan bukti tidak hanya ungkapan kata-kata.
3. Integritas yang kuat
Integritas
berarti selaras antara kata-kata,pikiran,perasaan dan perbuatan.
4. Menjaga moralitas
Seberapa
baik moralitas seseorang akan menentukan pula kredibilitasnya.
5. Menepati janji
Pemimpin
harus mengingat semua janji yang pernah mereka sampaikan kepada orang lain dan
memastikan janji itu dipenuhi atau orang akan menurun motivasinya
.Loyal
kepada yang tidak hadir
Pemimpin
yang terpercaya tidak akan membicarakan orang dibelakangnya.
6. Konsisten terhadap prinsip
Sebagian
besar karyawan memercayai pemimpin yang konsisten berpegang pada prinsip
–prinsip.
7.Pentingnya kredibilitas
Sekat
sekat ketidakpercayaan akan hancur saat anda memiliki kredibilitas yang kuat.
BAB II
Formulating Objectives
Peminmpin yang dapat menetapkan sasaran yang
jelas dan terukur akan mampu memompakan motivasi kepada semua orang untuk
mengejar tujuan-tujuan penting dalam pekerjaan.Orang ingin dipimpin oeh
pemimpin oleh pemimpin yang memiliki sasaran yang jelas untuk dicapai.
Sasaran yang jelas dan teratur
Perumusan sasaran kerja adalah lankah awal
yang sangatb vital untuk mengelola kinerja secara efektif.Sasaran kerja membuat
karyawan lebih fokus pada prioritas perusahaan.Sasaean yang efektif sebaiknya
memenuhi kriteria SMART yaitu :Spesific,
Measurable, achievable, elevant,dan
timebound.
Spesific
Kinerja yang dinginkan harus jelas dan tidak membuat
karyawan bingung.
Measurable
Sasaran kerja yang baik haruslah dapat diukur
atau dikuantifikasi.
Achievable
Sasaran kerja yang
ditetapkan hendaknya realistis atau berpeluang besar untuk dicapai
karyawan.Penetapan sasaran kerja juga harus mempertimbangkan faktor kemampuan
karyawan atau kondisi makro
perusahaan sehingga tidak menimbulkan
karyawan mengalami demotivasi.
Relevant
Sasaran kerja sebaiknya berada dalam rentang
kendali karyawan dan berkaitan dengan pekerjaan yang mampu ia lakukan.
Timebound
Sasaran kerja sebaiknya dibatasi dalam
periode waktu tertentu.
Parameter kinerja yang
sering digunakan dalam menetapkan sasaran kerja adalah Key performance indicator(KPI).KPI adalah indikator untuk
mengetahui level kinerja setiap orang dikaitkan dengan target.Jangan memasang
target yang terlau tinggi karena itu hanya akan membuat karyawan pesimis untuk
mencapainya.Kejelasan sasaran adalah sesuatu yang paling dicari oleh karyawan
yang ingin berprestasi dalam karier dan pekerjaanya.
Fokus pada hasil dan
perilaku
Audrey Daniels mengungkapkan
bahwa salah satu cara terbaik untuk meningkatkan produktifitas adalah menunjuk
hasil dan perilaku dalam sasaran kerja yang jelas.Adanya penunjukan perilaku
akan memudahkan karyawan untuk mengejar target hasil yang ditetapkan.
Sasaran
dan prioritas
Musuh prioritas adalah
hal-hal yang bersifat rutin.Rutinitas mematikan kreatifitas dari
karyawan.Pekerjaan prioritas tinggi adalah pembentuk kinerja perusahaan dimasa
depan.Sasaran kerja yang
memuat hal-hal penting
menjadi prioritas akan mendorong kontribusi setiap karyawan.
Kesepakatan kinerja
Cara melibatkan orang dalam
merumuskan sasaran kerja:
1. Jelaskan sasaran kerja
departemen atau tim
2. Bagaimana mereka dapat berkontribusi terhadap
pencapaian sasaran kerja
departemen atau tim.
3. Tetapkan parameter kinerja bersama-sama.
4. Negosiasikan targetbya.
5. Komitmen pada kesepakatan kinerja.
Menantang kinerja yang lebih tinggi
Pemimpin
harus mampu mendorong orang untuk memperlihatkan unjuk kerja terbaik dan
memberikan kontribusi maksimal terhadap perusahaah.
Kinerja
yang siap melesat
Bila komitmen sudah kuat maka jangan heran
bila kinerja karyawan akan melesat secara luar biasa.Karyawan akan merasakan
kepuasan dari pencapaian berbagai sasaran kerja yang menjadi tanggung jawab
mereka.
BAB
III
Measuring
performance
Pengukuran kinerja
adalah proses penting yang tidak akan ditinggalkan oleh pemimpin yang ingin
memacu kinerja timnya.What gets
meassured
,gets done(apa yang diukur akan dilakukan). Pengukuran
kinerja membantu anda melihat perubahan kecil dan bertingkat.
Pengukuran adalah prioritas
pemimpin
Pengukuran kinerja akan
membantuanda untuk mengetahui indikator kinerja mana saja yang perlu
mendapatkan fokus perbaikan.
Bila orang resisten terhadap
pengukuran
Pengukuran kinerja bukan
untuk menghukum karyawan tapi untuk membantu mereka berkinerja dengan lebih
baik.Pengukuran yang dilakukan akan menjadi sumber informasi kinerja agar
pemimpin tahu indikator kinerja apa saja yang perlu mendapatkan dukungan upaya
perbaikan yang lebih fokus.
Pengukuran yang obyektif
Pengukuran data yang
obyektif harus dibuat berdasarkan data-data kinerja yang akurat.Data kinerja
haruslah informatif dan dapat dipercaya.Ditingkat organisasi dan tim data
kinerja sangat mendukung untuk pengambilan keputusan strategis
perusahaan.Ditingkat individu data kinerja dapat mendukung membantu proses
pengukuran kinerja yang sangat penting bagi karyawan.
KPI Based Performance
Appraisal
Dalam format ini kinerja dinilai berdasarkan
pencapaian sasaran kinerja karyawan disetiap indikator kinerja yang telah
ditetapkan. KPI Based Performance Appraisal menggambarkan realisasi target kinerja
karyawan disetiap indikator
kinerja.Sistem ini dapat memetakan dengantepat apa yang sebenarnya yang sedang
diupayakan seorang karyawan dalam bekerja.
Scoreboard untuk tim
Scoreboard
dapat
mendorong tim untuk senantiasa melakukan perbaikan dan perubahan kerja. Bentuk Scoreboard biasanya lebih bersifat visual agar mudah
dibaca dan dipahami oleh tim,dibuat sederhana dan mudah terlihat dan berukuran
besar. Scoreboard yang di update
secara harian akan memberikan efek motivasional kepada tim-tim yang ada di
perusahaan.
Pengukuran dan Coaching
Coaching selalu diawali
dengan membicarakan pencapaian disetiap indikator kinerja terpilih.
Pengukuran dan dorongan
positif
Dorongan positif adalah semua
konsekuensi positif yang terjadi saat orang bekerja dengan baik dan mampu
mencapai sasaran kerja.Pengukuran kinerja yang obyektif akan memudahkan anda
untuk menerapkan dorongan positif ditempat kerja.
Menajamnya
Fokus pada Kinerja
Pengukuran kinerja yang
obyektif membantu anda merancang sistem kompensasi,mengembangkan karier
karyawan,mempromosikan orang yang tepat,dan merencanakan program pengembangan
kompetensi yang tepat sasaran.
BAB IV
Coaching
for performance
Dalam Coaching tercipta
ikatan interpersonal yang lebih kuat antara pemimpin dan karyawan .Mnfaat
Coaching:
1. Mengatasi masalah kinerja.
2. Membangun ketrampilan karyawan.
3. Meningkatkan produktifitas.
4. Menyiapkan karyawan untuk menjadi
pemimpin.
5. Menguatkan ikatan hubungan antara pemimpin
dan karyawan.
6. Membangun iklim yang positif di organisasi
Coaching adalah proses membuka potensi
seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya (Whitemore-2003)
Leader as coach
Yang melaksanakan coaching
di perusahaan adalah pemimpin perusahaan.Teori kuadran manajemen waktunya
Stephen Covey,coaching adalah aktivitas kuadran dua yang bersifat tidak urgen
tapi penting.
Fokus pada perubahan
perilaku
Tujuan utama dari coaching
yang efektif adalah perubahan perilaku.Tahapan Coaching yang efektif
diantaranya:
1. Fokus pada perubahan
perilaku
2. Membangun hubungan dan
komunikasi yang baik
3. membangun kepercayaan.
Bila anda melakukan coaching artinya anda sedang berinvestasi untuk
memiliki karyawan yang hebat dimasa depan yang membuat anda semakin terbantu
dalam pencapaian taret organisasi.
Frekuensi coaching yang
ideal
Sesi coaching dapat
dilakukan secara harian,mingguan atau bulanan.Idealnya coaching dilakukan
mingguan
Lima tetrampilan komunikasi
1. Bertanya
2. Mendengarkan
3. Mengklarifikasi
4. Meringkas
5. Merefleksikan
Berinvestasi waktu untuk mengembangkan dan
membimibng karyawan akan memperkaya waktu anda dimasa depan.
Ketepatan diagnosis
Diagnosis yang tepat
mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan coaching.Respob alami kita saat
mendengarkan orang lain adalah :
- Menyalahkan
- menyelidiki
- Menasihati
- Menafsirkan
Menyamakan persepsi
Proses menyamakan persepsi
antara pemimpin dan karyawan bisa menjadi peluang belajar bagi anda sendiri.
Memberikan umpan balik
Coaching harus dimulai
dengan memberikan umpan balik yang jujur terhadap karyawan.Pedoman –pedoman
dalam memberikan umpan balik yang efektif:
1.Seimbang
2. Objektif
3. Spesifik
4. Segera
Menganalisa masalah kinerja
Ada dua jenis masalah
terbesar yang membuat orang tidak mencapai target kerja sesuai harapan.Yang
pertama disebabkan karena faktor kemampuan atau keahlian,dan yang kedua adalah
karena faktor kemauan atau motivasi.Ketiadaan dorongan positif dari pemimpin
adalah salah satu penyebab kinerja rendah dibanyak organisasi atau perusahaan.
Pencarian solusi Alternatif
Konflik adalah proses
pendewasaan dan memberikan pelajaran tentang pentingnya saling menghormati
perbedaan.Selama ada komunikasi efektif antar pihak yang berkonflik solusi
terbaik yang akan ditemukan.Dengan menghargai solusi alternatif pemimpin telah
berani mendorong untuk memiliki pola pikir yang kreatif dan proaktif.
Merumuskan Rencana tindakan
Rencana tindakan yang baik
meliputi langkah-langkah spesifik yang akan diambil,kapan akan dilakukan,siapa
saja yang terlibat dan kapan akan ditinjau.
Menindaklanjuti hasilnya
Pemimpin yang perduli kepada
kinerja akan memprioritaskan waktunya untuk mengamati setiap perkembangan
kinerja dari karyawanya.
Percaya bahwa mereka bisa
Upaya pencapaian target
kinerja juga membutuhkan kepercayaan.Coaching hanya bisa berhasil bila anda
percaya bahwa karyawan bisa berubah.
Menyingkirkan rasa takut
Tantangan target kinerja
mengharuskan karyawan berada dalam situasi yang ahak tertekan sehingga
melakukan sesuatu yang membutuhkan keberanian.Ketakutan bisa muncul karena
orang harus meninggalkan zona nyaman.Pemimpin harus membuang kosa kata
‘gagal’dalam komunikasinya.
Menguatkan keyakinan
Penghambat terbesar orang
untuk berubah adalah keyakinan-keyakinanya yang kuat tertanam di pikiran dan
hati.Keyakinan itu membentuk perilaku.Perilaku membentuk karakter.Untuk
mendorong perubahan anda harus mematahkan keyakinan lama mereka.
Problem-problem dalam
Coaching
- Coaching belun menjadi kebutuhan kedua belah
pihak,yaitu pemimpin dan karyawan.
- Coaching dianggap sebagai program SDM yang
harus dijalankan oleh prmimpin.
- Tidak disiplinya pemimpin dan karyawan
untuk melakukan kegiatan coaching yang sebelumnya telah direncanakan.
- Cara berkomunikasi pemimpin dalam proses
coaching.
Coaching
dan perubahan
Tujuan
besar dari coaching adalah membesarkan jiwa,memacu optimisme,mendorong pola
pikir positif dan mendorong untuk bertindak.Tiga kesalahan dalam melakukan
coaching terhadap orang lain:
1.
Berusaha mengubah orang lain tampa mengubah perilaku pribadi.
2.
Berusaha memberi nasihat sebelum memahami.
3.
Memandang bahwa hubungan dan kepercayaan sudah cukup.
Pemimpin
yang berperforma tinggi harus mampu membangun pola pikir baru yang membentuk
keyakinan dalam pikiran dan hati karyawan.
BAB
V
Reinforcing Good Performance
Dorongan
positif adalah semua konsekuensi positif yang muncul setelah seseorang
menunjukan suatu perilaku dan memperkuat perilaku tersebut dimasa
depan.Coaching bertujuan untuk membangkitkan motivasi dari dalam
karyawan,sedangkan dorongan positif memberikan motivasi dari luar diri karyawan
agar mereka terus melaju.
Kekuatan
dorongan positif
Apresiasi
yang tulus dari pemimpin kepada karyawan seringkali tidak membutuhkan uang.Bila
ingin orang mengeluarkan semua ide atau gagasan kreatifnya untuk inovasi
diperusahaan maka hadirkanlah dorongan positif bagi mereka yang melakukanya.
Pujian
yang tukus
Salah
satu bentuk dorongan positif yang paling dicari orang dalam bekerja adalah
pujian atas kinerja yang mereka lakukan.
Perayaan
kerja
Inti dari perayaan
adalah menghidupkan kembali sebuah pencapaian.Ada perasaan bangga bagi karyawan
yang berkinerja tinggi saat mereka diakui dihadapan rekan kerjanya.Bila
pencapaian target tidak diapresiasi dengan baik maka karyawan menganggap upaya
pencapaian
target
itu tidaklah layak untuk mendapatkan perhatian perusahaan,dan akan menurun
kinerjanya.
Hadiah
yang akan dikenang
Hadiah
adalah penguat bagi kinerja karena akan mengingatkan karyawan pada kontribusi
atau prestasinya.
Pentingnya
ketulusan
Semua
bentuk dorongan hanya dapat berhasil bila diberikan dengan tulus.Ketulusan
adalah syarat utama bagi dorongan yang menghasilkan pengaruh.
Selalu
kaitkan dengan kinerja
Dorongan
positif yang tidak dikaitkan dengan kinerja mungkin tidak mempunyai pengaruh
yang kuat.Selalu kaitkan dorongan dengan kinerja atau prestasi itu akan
mendorong karyawan untuk berperilaku positif.
Ekspektasi
yang berbeda
Memberikan
dorongan positif adalah tentang memberi
apa yang karyawan inginkan bukan apa
yang anda inginkan.Setiap orang mempunyai ekspektasi atau harapan yang berbeda
terhadap konsekuensi dalam bekerja.
Menyegerakan
dorongan
Dorongan
yang segera diberikan akan menguatkan kinerja mereka dalam jangka panjang.
Prinsip
kepercayaan
Bila
pemimpin menepati janji maka karyawan akan mempercayai kredibilitasnya dan
semakin termotivasi pula dalam bekerja.
Prinsip
kesetaraan
Cara
pandang kesetaraan membuat anda menghargai kontribusi semua orang dalam
perusahaan.Harapan akan memacu kinerja mereka dari waktu kewaktu.
Prinsip
keadilan
Keadilan
berarti setiap orang berhak mendapatkan apa yang pantas untuk ia dapatkan.Dalam
praktik kepemimpinan adil berarti memandang perilaku atau kinerja secara objektif
dengan mengesampingkan ‘like or dislike’.Adil berarti memberikan karyawan yang
berkinerja baik lebih banyak konsekuensi positif dibandingkan mereka yang
berkinerja biasa saja.
Sistem
reward and punishment diperusahaan juga harus diperbaiki untuk meningkatkan
rasa keadilan semua orang diperusahaan.Konsekuensi yang adil bukanlah
konsekuensi yang sama rata untuk karyawan berkinerja tinggi dan rendah.
Prinsip
Cinta
Rahasia
terbesar untuk memotivasi dan mempengaruhi orang lain adalah cinta.Cinta
membuat semua dorongan yang anda berikan memiliki makna yang mendalam.
Tempat
kerja yang menyenangkan
Kinerja
luar biasa akan terwujud ditengah lingkungan yang kondusif .Anda tidak akan
kehilangan apapun dengan memberikan banyak apresiasi untuk menghargai
kontribusi orang lain.
BAB III
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Menurut
Robert Half International rata-rata
orang bekerja dengan menggunakan 50% kapasitas mereka.Hal ini disebabkan
lemahnya motivasi,tidak jelasnya tujuan,kurangnya fokus pada
prioritas,kurangnya tanggung jawab dan kurangnya dorongan.Seorang pemimpin
harus bisa mengatasi masalah tersebut.Karena pemimpin adalah penentu sukses
organisasi atau perusahaan dimasa depan.
Dengan
menerapkan lima prinsip yang telah diulas ,pemimpin telah menerapkan
prinsip-prinsip yang mendasar dalam upaya mempengaruhi orang lain mencapai
kinerja puncak.
Saran
- Perlu
dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan prinsip-prinsip-kepemimpinan tersebut.
- Harus diimplementasikan kepada semua
organisasi agar lebih efektif
- Komunikasikan dengan semua anggota
organisasi atau perusahaan dengan
mebicarakan bersama.
Daftar Pustaka
Bambang
Triyawan 2016,High Performance Leadership
Menjadi Pemimpin yang Dicintai : Elex Media Komputindo